Pandemi Covid 19, Kemenag Evaluasi Pelaksanaan Umroh
Kementerian Agama (Kemenag) terus mengevaluasi pelaksanaan umroh uji coba yang diterapkan Arab Saudi selama masa pandemi COVID-19.
Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Oman Fathurahman dalam
keterangannya di Jakarta, Selasa mengatakan tim Kemenag sudah ke Arab Saudi,
untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi permasalahan yang terjadi selama
jamaah berada di Tanah Suci ketika umrah saat musim pagebluk.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengawasan, Kemenag meminta penyelenggara
perjalanan ibadah umrah (PPIU) untuk melakukan persiapan secara lebih
komprehensif terkait penyelenggaraan umrah di masa pandemi, termasuk dalam
sosialisasi dan edukasi jamaah.
"PPIU yang akan memberangkatkan jamaah umrah pada masa pandemi COVID-19
harus mempersiapkan jamaahnya. Kuncinya edukasi. Jadi PPIU harus memberikan
edukasi secara intensif dan terperinci terkait prosedur pelaksanaan ibadah
umrah saat pandemi," kata dia.
Ia mengatakan tim yang dipimpinnya berangkat ke Saudi merupakan utusan Menteri
Agama Fachrul Razi. Tim bertugas memastikan kelancaran, koordinasi dan
pengawasan pelaksanaan umrah di masa pandemi.
Pemerintah Arab Saudi pada 1 November 2020 mulai melakukan uji coba menerima
jamaah umrah. Indonesia memiliki kehormatan menjadi salah satu negara yang
pertama melakukan uji coba.
Total ada 359 anggota jamaah umrah asal Indonesia yang terbang ke Arab Saudi
dalam tiga fase keberangkatan tanggal 1, 3 dan 8 November 2020. Belakangan
diketahui beberapa orang jamaah Indonesia positif terinfeksi COVID-19 setelah
dilakukan tes usap.
Oman mengimbau PPIU untuk selalu mendidik dan menyosialisasikan pada jamaah
sebelum berangkat mengenai protokol kesehatan, termasuk diberi pemahaman soal
situasi dan kondisi di Arab Saudi.
Menurut dia, Saudi kini melakukan prosedur ketat untuk para jamaah umrah
sehingga agar diterapkan ketaatan, kepatuhan dan kedisiplinan dalam beribadah
di Tanah Suci.
"Protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan secara disiplin dan ketat
untuk memastikan jemaah tetap sehat dan tidak terpapar COVID-19. Jika ada satu
jamaah saja yang kedapatan positif COVID-19, apalagi saat sudah berada di
Saudi, maka akan berdampak pada jamaah lainnya yang berangkat dalam satu
rombongan" katanya.
Tidak ada komentar